Selasa, 16 Januari 2024

Perkembangan Teknologi: (Metaverse)


Di era digital saat ini, teknologi menjadi salah satu elemen paling penting. Teknologi yang berkembang dengan sangat cepat ini menuntut setiap orang untuk mengetahui dan memahami perkembangannya. Pekembangan teknologi yang sangat cepat dapat berpengaruh di berbagai bidang. Salah satu bidang yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi adalah teknologi komunikasi.

Komunikasi sudah menjadi bagian terpenting bagi manusia. Kita bisa memahami seseorang dengan cara komunikasi. Kita juga bisa bertukar informasi dengan cara komunikasi. Komunikasi digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain sehingga komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia.

Teknologi komunikasi juga terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Dahulu kita berkomunikasi harus dengan cara tatap muka. Tetapi seiring dengan berkembangnya teknologi, sekarang kita bisa berkomunikasi walaupun terhalang oleh jarak yang sangat jauh. Dahulu manusia berkomunikasi dengan menulis di atas kertas dengan menggunakan tinta dan butuh waktu yang lama untuk surat itu sampai pada penerima. Sekarang kita bisa mengirim pesan dengan menggunakan gadget dan sampai pada penerima dalam hitungan detik. Seiring dengan berkembangya teknologi maka metode komunikasi juga ikut berubah.

Teknologi komunikasi terus berkembang hingga saat ini. Teknologi komunikasi berkembang dari yang awalnya berupa tulisan (surat) berubah menjadi suara (telepon), dan berkembang menjadi audio visual (smartphone). Salah satu teknologi komunikasi yang menjadi perhatian publik saat ini adalah teknologi Augmented Reality (AR).

Teknologi Augmented Reality (AR) adalah teknologi informasi yang menciptakan lingkungan nyata yang dibuat sedemikian rupa dengan realitas pada sekitar lingkungan pengguna secara realtime (Sholeh et al., 2020). Augmented Reality merupakan versi Virtual Reailty (VR) yang sudah dikembangkan. Perbedaan Augmented Reality (AR) dengan Virtual Reailty (VR) adalah Augmented Reality (AR) menyempurnakan Virtual Reailty (VR) dengan memberikan gambar yang lebih realistis dengan 3D. Augmented Reality (AR) memberikan pengalaman para pengguna dengan melihat lingkungan nyata berupa objek virtual. Salah satu aplikasi yang menggunakan Augmented Reality (AR) dan menjadi bahan pembicaraan adalah Metaverse.

Metaverse adalah aplikasi yang dapat menciptakan lingkungan nyata berupa objek virtual yang realistis dengan menggunakan Augmented Reality (AR) (Indarta et al., 2022). Metaverse merupakan aplikasi yang masih dalam masa pengembangan. Meskipun Metaverse masih dalam proses pengembangan, aplikasi ini sudah banyak diperdebatkan dan membuat banyak orang penasaran.

Nama Metaverse sudah ada sejak tahun 1992 yang dicetuskan oleh Neil Stephenson dalam bukunya yang berjudul “Snow Crash”. Namun, pada zaman tersebut teknologi belum memumpuni  Setelah 30 tahun berlalu, muncul inovasi Virtual Reailty (VR) yang dapat menciptakan Metaverse.

Saat ini Metaverse sedang ramai dibicarakan karena inovasi ini adalah inovasi yang baru dan belum pernah diterapkan sebelumnya. Metaverse diprediksi akan memberikan banyak lapangan pekerjaan baru. Bahkan pengguna juga dapat berinvestasi di Metaverse dengan melakukan jual-beli tanah virtual di Metaverse.

Seperti kehidupan di dunia nyata, Metaverse memberikan pengalaman yang dapat membuat pengguna bisa melakukan berbagai hal seperti berbicara dengan pengguna lain, jalan, dan menyentuh. Metaverse juga memberikan fasilitas yang sama seperti pada dunia nyata seperti bioskop untuk nonton film, toko atau mall untuk berbelanja, bahkan Metaverse juga menyediakan tempat beribadah.

Produsen barang dengan brand ternama juga banyak tertarik untuk membuka bisnis di Metaverse. Mereka berpendapat bahwa membuka lapak bisnis di Metaverse sangat menjanjikan. Hal ini membuat Metaverse semakin booming dan banyak diperbincangkan.

Alat pembayaran di Metaverse tidak lagi menggunakan uang tunai yang kita gunakan di dunia nyata. Alat pembayaran di Metaverse menggunakan NFT (Non Fungible Tokens) dan cryptocurrency.

Melihat kesempatan ini, Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook memulai proyek besarnya dalam dunia virtual yang bernama metaverse. Mark Zuckerberg begitu gigih mempromosikan metaverse, Bahkan Mark Zuckerberg sampai mengubah nama Facebook menjadi Meta. Bahkan Mark Zuckerberg sampai mengeluarkan dana sekitar $10 miliar (sekitar Rp.141 triliun) hanya untuk membangun proyek besar metaverse. Mark Zuckerberg melakukan semua itu karena ia percaya bahwa akan datang masa dimana dunia virtual akan terasa begitu nyaman dan nyata sehingga para penggunanya akan betah dan tak ingin terlepas dari dunia virtual.

Bukan hanya Facebook saja yang tertarik dengan proyek besar ini. Bill Gates selaku CEO Microsoft juga tertarik dengan proyek metaverse ini. Menurut Bill Gates, Metaverse merupakan inovasi yang memberikan pengalaman virtual bagi pengguna dengan lebih baik.

Bill Gates mengatakan bahwa Bill Gates tertarik dengan proyek metaverse karena menurut Bill gates, dengan Metaverse pengalaman pertemuan daring akan lebih baik lagi. Bill Gates juga memprediksi bahwa sekitar tiga tahun kedepan, interaksi virtual akan berubah. Saat ini orang-orang melakukan virtual meet dengan menggunakan teknologi 2D seperti zoom, google meet, discord, dan sebagainya. Sekitar tiga tahun kedepan orang-orang akan melakukan virtual meet dengan menggunakan teknologi 3D dengan menggunakan Metaverse.

Konsep dari virtual meet 3D adalah dengan menggunakan avatar yang dibuat sangat mirip dengan pengguna di dunia nyata. Bahkan pengguna bisa memberikan dandanan pada avatar sesuai dengan yang pengguna inginkan. Pengalaman bertemu secara 3D dapat memberikan pengalaman bertemu secara langsung dengan diwakili oleh avatar yang menyerupai penggunanya.

Untuk menciptakan perasaan kehadiran pengguna dalam Metaverse, sarung tangan haptic dibutuhkan untuk itu. Sarung tangan haptic dapat membuat pengguna merasakan benda yang ia sentuh di dunia virtual secara nyata.

Pengguna bisa bertemu dengan pengguna lain dengan memasuki server yang sama. Dengan begitu pengguna juga bisa membuat server pribadi sehingga orang lain tidak mendengar atau melihat apa yang pengguna lakukan. Hal ini akan sangat berguna untuk melakukan rapat penting di dalam Metaverse.

Walaupun Metaverse masih belum diluncurkan, timbul banyak pro dan kontra tentang Metaverse. Menurut beberapa orang yang pro dengan Metaverse, mereka mengatakan bahwa Metaverse adalah masa depan teknologi. Metaverse dapat membantu berbagai macam aktivitas sehingga menjadi lebih mudah.

Menurut beberapa orang yang kontra dengan Metaverse, mereka mengatakan bahwa Metaverse bisa membuat orang malas. Dengan berjalannya Metaverse seiring dengan berjalannya waktu akan menciptakan orang yang malas untuk melakukan kegiatan di dunia nyata dan dapat menciptakan orang yang susah berinteraksi dengan orang lain di dunia nyata.

Dampak sosial dari Metaverse ini dapat berupa dampak positif dan juga dapat berupa dampak negatif. Dampak positif dari Metaverse adalah kita dapat berkomunikasi dengan teman kita yang terpisah oleh jarak. Kita juga dapat berinteraksi dengan pengguna lain yang belum pernah kita kenal sebelumnya. Dampak negatif dari Metaverse adalah semakin lama kita beraktivitas di dunia virtual maka kita semakin menutup diri dari lingkungan sosial di dunia nyata.

Dampak kultural dari Metaverse ini dapat berupa dampak positif dan juga dapat berupa dampak negatif. Dampak positif dari Metaverse adalah kita dapat melakukan berbagai macam hal di dunia virtual walaupun kita hanya beraktivitas di dalam ruangan di dunia nyata.Dampak negatif dari Metavese adalah terciptanya pribadi manusia yang malas dan penyendiri tanpa adanya komunikasi dengan orang lain di dunia nyata.

Teknologi semakin lama tentu akan terus berkembang. Kita sebagai manusia juga perlu terus mengikuti perkembangan teknologi. Jika kita tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi, maka kita akan kalah dalam persaingan dan akan tersingkirkan dengan sendirinya. Kita juga perlu menyaring apa hal positif dari teknologi dan juga hal yang negatif dari teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar